showroom guci |
Ini mungkin beberapa pertanyaan dari calon penjual mebel:
1. Apa alat yang dibutuhkan untuk membuat furniture dengan hasil akhir yang berkualitas baik atau untuk ekspor? Di mana peralatan tersebut dapat diperoleh?
2. berapa banyak karyawan poin yang diperlukan untuk membuat furniture dari awal sampai proses jadi?
3. Bagaimana dengan prospek bisnis ini?
4. Berapa banyak modal awal untuk usaha yang dapat mendukung dirinya sendiri?
5. Tidak perlu showroom atau Gallery?
6. Apa kendala yang dihadapi?
7. Bagaimana menjauhkan masalah biaya seperti sewa, transportasi, pengawasan, dll
Beberapa pertanyaan di atas dijawab dari hasil diskusi dan masukan pada pengusaha furniture, dan hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Cerdas Melihat Peluang
Lihat ekonomi sekitar lingkungan rumah kita adalah hal pertama yang bisa kita lakukan. Misalnya, dengan mengamati bahwa ternyata ekonomi sekitar sehingga membuka peluang cenderung meningkatkan kehadiran calon konsumen yang mampu membeli produk furniture yang akan diproduksi.
2. Showroom milik sendiri kemungkinan besar tidak perlu, jika memang tujuan produksi adalah untuk ekspor. Importir biasanya lebih tertarik melihat workshop tampilan dari showroom. Pembeli datang dan menentukan model, warna, kualitas dan kuantitas. Jadi kita hanya bekerja pada urutan yang sesuai.
3. Tempat / lokasi:
Mengenakan yang sudah ada, misalnya rumah. Jadi tidak ada biaya untuk menyewa tempat. Ketika menempati lahan di kota, tentu saja ada biaya sewa dan tenaga kerja lebih mahal. Sebaliknya, menjaga sewa lahan menempati desa, tenaga kerja lebih murah, tapi akan ada biaya tambahan untuk kota dan juga transportasi.
4. Keberadaan galeri yang ada di daerah pedesaan biasanya dapat menjadi daya tarik bagi para calon pembeli dari luar negeri meskipun seperti yang disebutkan di atas, transportasi dan jarak juga memberikan saham.
Demikian sedikit info tentang peluang usaha furniture yang bisa kami sampaikan, semoga bisa membantu.
Hiç yorum yok:
Yorum Gönder